Jakarta- Banten Muda Suguhan mata akan terlihat ketika
memasuki wilayah kota Tua Jakarta, pemandangan megah nan eksotis akan
memanjangan mata dengan bangunan-bangunan tua yang kokoh peninggalan belanda
yang di bangun sekitar abad ke-19 dan 20.
Berwisata sejarah di Oud Batavia atau yang bisa kita kenal
kota tua yang merupakan saksi dari sejarah kota jakarta. Sejarah kota tua dimulai dari sebuah pelabuan
yang kita kenal sebagai sunda kelapa, di
masa lalu menjadi kota rebutan yang merupakan simbol kejayaan bagi siapa saja
yang mampuh menguasainya. Tak heran jika mulai dari kerajaan Tarumanegara,
Kerajaan Sunda – Pajajaran, Kesultanan Banten – jayakarta, Werenigde
Oost-indische Compagnie (VOC), Pemerintahan Jepang, hingga kini Republik
Indonesia melalui Pemerintahan DKI Jakarta, terus berupaya mempertahankanya
menjadi kota nomor satu di negara ini.
Sebagai kawasan wisata , kota Tua Jakarta terbagi menjadi
beberapa area. Area 1 merupakan area sunda kelapa yang terdiri dari pelapuan
sunda kelapa, Museum Bahari, Menara Syahbandar, dan Gedung VOC. Area 2
merupakan Area Fatahillah yang di sekitarnya terdapat Museum Bank Mandiri,
Museum Bank indonesia, Museum Wayang, Museum Fatahilah, Stasiun jakarta Kota
dan masih banyak temp[at sejarah yang bisa kita telusuri sejarahnya di Kota Tua
Jakarta ini.
Pusat keramaia Kota Tua Jakarta terletak di depan Museum
Fatahilah. Tepat di halaman museum tersebut sudah terpancar aura keramaian.
Mulai dari sepedah warna-warni yang berjejeran untuk disewakan, pengunjung yang
berlalu-lalang baik dengan berjalan kaki maupun bersepedah, hingga pedagang
kaki lima yang menjual souvenir, makanan dan minuman. Selain itu terdapat pula
seniman-seniman jalanan yang menghibur bagi para pengunjung. Halaman yng cukup
luas serta banyaknya museum yang bisa di kunjungi dari satu tempat ke tempat
yang lain akan meberikan kita bnayak pengetahuan dan menabah wawasan.