Serang, Banten Muda— Dalam rangka memeriahkan bulan bahasa, Kantor
Balai Bahasa Provinsi Banten gelar Seminar Nasional Kebahasaan dan Kurikulum
2013, Selasa (21/10), bertempat di Hotel Le Dian Serang. Peserta pada kegiatan
ini terdiri dari berbagai kalangan, mulai dari dosen, guru sekolah tingkat
dasar sampai dengan menengah atas, budayawan, dan mahasiswa. Kegiatan ini juga
dihadiri oleh perwakilan Kantor Balai Bahasa dari Provinsi-Provinsi lain di
Indonesia, diantaranya, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, dan Lampung. Mewakili
Gubernur Banten, asisten daerah dua Provinsi Banten juga turut hadir.
Pada
kesempatan ini, para peserta seminar dibekali dengan berbagai materi yang dibagi
menjadi dua sesi. Adapun materi pada sesi pertama mengenai eksistensi bahasa
Ibu dalam perkembangan bahasa Indonesia oleh Yeyen Maryani, kepala pusat
pembinaan dan permasyarakatan Badan Bahasa KEMENDIKBUD Republik Indonesia. Tidak
hanya itu materi yang disampaikan oleh Soleh Hidayat, rektor UNTIRTA, mengenai
profil pendidikan bahasa Indonesia dan bahasa daerah di Provins Banten juga
merupakan rangkaian materi pada sesi pertama. Disesi kedua, kembali para
peserta harus fokus menyimak dan mendengarkan materi yang disampaikan oleh
Hudaya Latuconsina, kepala dinas pendidikan Provinsi Banten dan Amrin Saragih,
guru besar Universitas Negeri Medan, mengenai implementasi bahasa Ibu dalam
dunia pendidikan Provinsi Banten dan pembelajaran bahasa berbasis teks dalam
kurikulum 2013.
Kepala
Kantor Balai Bahasa Provinsi Banten, Ovi Soviaty Rivay mengatakan bahwa dirinya
berharap, semoga dengan diselenggarakannya seminar ini para peserta dapat lebih
memahami betapa pentingnya bahasa dalam kehidupan sehari-hari, sehingga rasa
cinta kepada bahasa pun dapat ditingkatkan dan dipraktikkan, baik bahasa
Indonesia dan bahasa daerah terutama dalam mendidik anak-anak bangsa di dunia
pendidikan.
Hal
tersebut diamini Husni Hasan, Asisten daerah
dua Provinsi Banten, Husni Hasan berharap: “ Semoga dengan terlaksananya
kegiatan ini bahasa Indonesia dan bahasa daerah dapat terus menerus menjadi
kebanggaan bangsa, khususnya di Provinsi Banten.” (AR. Syifa)