SERANG, BANTEN MUDA – Media adalah salah satu intsrumen menyebar informasi kepada publik. Namun adakalanya media ditunggangi pihak-pihak yang berkepentingan, sehingga media tidak lagi objektif dalam pemberitaan. Dengan tujuan mengedukasi mahasiswa untuk menjadi agent of change mengembalikan media pada fungsi sejatinya, Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) bekerja sama Ikatan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Indonesia (IMIKI) menggelar Seminar Nasional Literasi Media di auditorium Untira, (5/6/13).
Diah Fitri
Pratiwi, Ketua Pelaksana yang ditemui Banten
Muda di sela acara menjelaskan bahwa seminar nasional ini merupakan
rangkaian acara diklat yang akan digelar di SMK Baitul Hamdi, Menes, mendatang.
“Intinya acara ini untuk membekali mahasiswa dengan pengetahuan tentang media
lewat literasi media yang selama ini belum masuk dalam mata perkuliahan. Kita
pengen mahasiswa melek dengan media yang saat ini sudah tidak objektif dalam
pemberitaan,” ujarnya.
Dalam acara
yang dihadiri sejumlah perwakilan mahasiswa Ilmu Komunikasi dari beberapa
universitas di Indonesia ini menghadirkan Azimah Subagijo, Komisioner KPI Pusat
yang memaparkan persoalan media untuk penguatan civil society.
Azimah
menilai bahwa mahasiswa berperan penting sebagai salah satu sumber penggali
substansi kebutuhan masyarakat terhadap materi siaran. “Mahasiswa adalah pintu
masuk akses pelayanan. Terlebih mahasiswa Ilmu Komunikasi yang telah dibekali
dengan etika, sewajarnya lebih tahu seperti apa siara yang sehat untuk publik. Ketika
mereka masuk dalam produksi informasi, mereka bisa menjadi filter sebelum
informasi disebarluaskan,” tuturnya.
HIMAKOM
turut mengundang pemateri dari dewan Pers, Imam Wahyudi dengan bahasan merawat
kebebasan pers dan media. Menurut Imam, kebebasan pers bersumber dari kekebasan
individu, kebebasan berpendapat dan berekspresi, sehingga kebebasan pers menjadi
urusan publik, bukan kepentingan pers semata. [*] Setiawan Chogah