![]() |
Kesenian ubrug Banten. (Dok/net) |
SERANG, BANTEN MUDA – Dengan tujuan melestarikan kesenian ubrug, Kantor Bahasa Provinsi Banten menggelar Pelatihan dan Pembinaan Tradisi Lisan Ubrug Se-Provinsi Banten di Hotel Ratu Bidakara, Serang (11-14 Juni 2013).
Panitia
acara yang ditemui Banten Muda, Adek
Dwi Oktaviantina, menuturkan bahwa saat ini sedikit sekali masyarakat Banten
yang mengenal kesenian tradisional yang satu ini. “Ubrug hampir dilupakan oleh
masyarakat, terutama kalangan remaja. Lewat pelatihan dan pembinaan ini kita
mencoba membangkitkan kembali tradisi lisan ubrug yang nyaris punah,” ujarnya.
Istilah
ubrug diambil dari bahasa Sunda yaitu saubrug-ubrug
yang artinya bercampur baur. Dalam pelaksanannya, kesenian ubrug merupakan
sebuah pementasan di mana antara pemain dan nayaga
berada dalam satu tempat atau arena. Namun ada pendapat lain yang mengatakan bahwa
ubrug diambil dari kata sagebrug yang
artinya apa yang ada atau seadanya dicampurkan, maksudnya yaitu antara nayaga dan pemain lainnya bercampur
dalam satu lokasi atau tempat pertunjukan.
Acara yang
diikuti oleh beberapa kelompok kesenian dari kampus dan komunitas di Banten ini
digelar selama empat hari berturut-turut, dengan materi dari pemain ubrug senior
sekaligus pembekalan untuk generasi muda. “Kita mau memperkenalkan ubrug kepada
anak-anak muda yang diharapkan bisa melestarikan warisan budaya ini. Semoga ke
depan, ubrug bukan sekadar kenangan yang hanya bisa kita temukan di museum,”
imbuhnya. [*]
Setiawan Chogah