Geger Cilegon adalah kisah fenomenal yang paling menonjol di
Banten pada abad ke-19. Perjuangan para ulama dan petani Banten melawan
kolonial Belanda atas dasar jihad menegakkan kekokohan agama Islam. Tersebutlah
Ki Wasyid, seorang ulama yang menjadi sorotan untuk memimpin dalam
memperjuangkan hak rakyat dari kesewang-wenangan Belanda. Cerita bermula saat
meletusnya Gunung Krakatau tahun 1883 yang kemudian puncak perlawanan terhadap
kolonial terjadi pada tahun 1888. Apalagi dalam kKisah yang
menegangkan saat Belanda merobohkan menara adzan membuat para ulama semakin
marah, dan berusaha keras menjadikan desa yang lebih religius dengan
meninggalkan klenik dan tahayul yang pada waktu itu memang masih sangat
dipercayai sebagai penolak bala.
Kremov Pictures, sebuah komunitas film
di Banten yang telah berdiri sejak 2007 tentunya memberanikan diri untuk
menggarap film kolosal ini. Walaupun dengan keterbatasan namun muda-mudi Banten
yang bergelut di film ini sepertinya tak akan memperdulikan hambatan itu. Semuanya
berjuang dan berusaha keras untuk mewujudkan film tentang perjuangan Ki
Wasyid.
Ki Wasyid merupakan tokoh yang sangat terkenal di Banten. Beliau adalah guru besar yang memimpin perlawanan rakyat dalam Geger Cilegon tahun 1888 atas ketidakpuasan dan kesewenang-wenangan kolonial. Kremov merupakan komunitas yang pertama kali mengangkat kisah Perjuangan Ki Wasyid dalam Geger Cilegon 1888, yang selama berabad-abad lalu belum pernah divisualisasikan dalam film cerita.
"Kisah Ki Wasyid - Geger Cilegon
1888 selama ini hanya dikreasikan melalui buku-buku dan teater saja. Alangkah
lebih baik jika kisah itu pun diangkat dalam bentuk film. “Memang rasanya sulit,
tapi kita harus optimis, jika kita punya niat pasti ada aja jalan untuk
dimudahkan dalam pembuatannya," ucap Darwin Mahesa, mahasiswa yang kembali
dipilih menjadi sutradara film Ki Wasyid - Geger Cilegon, dengan pengalamannya
menyutradarai film Batas Asa Mimpiku (The First Winner Festival Film Daerah
Banten 2010), Menembus Lorong Badak (Runnerup Piala Maya Awards 2012), Mengejar
Medali (The First Winner Islamic Movie Days National UI 2013) dan film indie
lainnya yang berhasil meraih penghargaan, tentunya semuanya hasil kerja keras tim
Kremov Pictures.
Meski film ini sebelumnya memang
pernah direncanakan untuk digarap dalam serial FTV oleh pihak production
house lain, dengan melalui riset yang sangat ketat selama 13 tahun namun
hingga kini belum juga terlaksana. "Ya belum terlaksana, karena kendala
mengenai budget yang cukup menggiurkan, namun saya sangat mendukung jika
muda-mudi Banten kembali mengangkat asalkan tidak keluar dari cerita yang
sesungguhnya," ucap Chandra Gautama yang beberapa tahun lalu hampir
menjadi sutradara film Ki Wasyid - Geger Cilegon 1888, namun belum terlaksana
dengan alasan berbagai kendala, ia-pun kini sibuk dengan pekerjaannya di
Krakatau Steel, namun ia tidak melupakan passionnya di dunia film.
Menanggapi hal tersebut, Darwin Mahesa
mengatakan bahwa masalah budget jangan menjadi kendala. "Harus
dimulai dari hal yang kecil terlebih dahulu, jika kita langsung memikirkan
untuk membuat film yang besar memang akan sulit terealisasi, cukuplah dengan
format Indie terlebih dahulu, intinya yang penting kita bergerak, siapa tau
dengan tindakan yang kecil ada sesuatu yang besar" ujarnya semangat.
Pihak yang masih berkaitan dengan
tokoh pahlawan Ki Wasyid setelah dikonfirmasi memang sudah merestui dan
mengijinkan tim Kremov Pictures menggarap film Ki Wasyid - Geger Cilegon 1888
seperti KH. Mansyur Muhyidin yang merupakan keluarga besar Ki Wasyid dari
Bojonegara mengatakan persetujuannya untuk menggarap film ini, beliau pun
mengungkapkan rasa syukur untuk muda-mudi Banten yang masih mengingat menjunjung
jasa-jasa para pahlawan dengan kegiatan kreatif. Tidak lupa H. Asep Sofwatullah
yang merupakan Ketua Yayasan Ki Wasyid Cilegon Banten, ikut menyetujui dengan
tanggapan yang sangat positif.
Dengan title KI WASYID - DI
BALIK JIHAD SANG PEJUANG 1888, karya muda-mudi Banten, berdasarkan
skenario hasil adaptasi berbagai buku sejarah, novel, hingga wawancara narasumber
sejarawan yang dirangkum secara garis besar cerita, mengulas tentang tokoh perjuangan
Geger Cilegon tahun 1888 yang sangat fenomenal.
Pemain film merupakan hasil proses audisi
casting Film Banten 2013, yang dilaksanakan beberapa bulan sebelumnya. Film
produksi Kremov Pictures yang ke-15 ini mengambil lokasi syuting di berbagai
daerah, salah satunya di kawasan Masjid Beji Bojonegara sesuai dengan cerita
sebagai pusat perjuangan Ki Wasyid. Kesulitan tentunya menghampiri para kru
yang bekerja keras membuat gambaran Banten tahun 1888 dengan beragam properti
dan kostum yang di buat apik dan detail. Rencana film ini akan Rilis akhir
September 2013. Semoga saja film ini menjadi harapan bangkitnya muda-mudi
Banten untuk memiliki jiwa nasionalisme dan persatuan antara umat beragama. (Doc.
Kremov)