Serang,
Banten Muda
– Managing editor Story Teenlit Magazine, Reni Erina meramaikan salah satu
rangkaian acara bedah buku mingguan yang diselenggarakan oleh Rumah Dunia (17/2).
Pada kesempatan itu, Bunda Erin,
begitu dia disapa, mengungkapkan proses kreatif kedua novel tulisannya yang
terbit tahun lalu berjudul Dua Album Dangdut & Sekotak Coklat dan Maurin.
Ibu dari dua anak ini menceritakan
bahwa tokoh-tokoh dalam novelnya terinspirasi dari orang-orang terdekat.
“Dalam
menulis Maurin, aku merefleksikan orang-orang terdekat aku di sana.
Seperti Maurin, seorang guru yang cerdas, cantik, dan up to date
merupakan cerminan dari dari aku sendiri,” ujar Bunda Erin sembari tersenyum. “Maurin
sendiri merupakan pengalaman aku sendiri selama menjadi pemateri pelatihan
menulis yang aku tuangkan dalam bentuk fiksi, jadi karakter tokoh yang aku
tulis di sana benar-benar aku temuin,” tambahnya.
Kepada peserta yang hadir, perempuan
penggila coklat ini juga membeberkan beberapa tips menulis di media. Bunda Erin
mengatakan, penulis pemula sering ‘salah kamar’ dalam mengirimkan karya mereka
ke media, sehingga tidak dimuat. “Seharusnya penulis mengenal lebih dulu warna
media yang ingin dituju dengan membaca minimal tiga edisi terakhir. Jangan
sampai mengirimkan cerpen teenlit ke majalah wanita dewasa, mau menunggu sampai
kapanpun itu nggak akan dimuat,” terangnya di sela acara.
Selain mengenal warna dan karakter
media, Bunda Erin juga menambahkan beberapa tips bagaiamana agar cerpen bisa menembus
media di antaranya membuat judul yang menarik, lay out naskah yang rapi,
dont push redaktur, dan menjaga etika kepenulisan. (Chogah/ ft. Chogah)