Cilegon
– Didasari keprihatinan atas maraknya upaya-upaya terselubung dalam menyebarkan
virus-virus
radikalisme dan terorisme yang mulai merasuk dalam pemahaman keagamaan generasi
muda bangsa,
mendorong Lazuardi Birru (LB) sebagai Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM) yang fokus pada isu radikalisme dan terorisme, kebhinnekaan,
dan Islam cinta damai menerbitkan dua buku saku berjudul: “Islam Rahmatan Lil
Alamin” dan “Terorisme; Aku Tahu, Aku Hindari”.
Bertempat di Aula Setda Kota Cilegon,
acara yang digelar pada sabtu(4/8) kemarin menghadirkan para pembicara lokal,
diantaranya K.H Muktillah, S.Ag M.M (Tokoh Agama Kota Cilegon), Ayatullah
Marsa’i S.Hum (Penulis dan Aktivis Muda Kota Cilegon) dan Riri Khariroh M.A
(Peneliti Lazuardi Birru).
Dalam kesempatan tersebut, Riri
menjelaskan bahwa tindakan radikalisme dan terorisme tak hanya menjadi ancaman
serius bagi kemanusiaan dan kehidupan berbangsa, namun juga Islam sebagai
agama. Mengingat citra Islam sebagai agama rahmatan lil alamin tercoreng dengan
aksi-aksi kekerasan atas nama agama. Lebih lanjut peraih gelar master dari
Universitas Ohio Amerika Serikat itu menerangkan, 2 buku saku yang diterbitkan
Lazuardi Birru berupaya menjelaskan kepada masyarakat, khususnya generasi muda,
perihal visi kerahmatan universal Islam.
“Buku ini berbeda dengan “buku serius”
pada umumnya, lantaran banyak menampilkan grafis yang membuat pembaca menjadi
lebih mudah dalam memahami isinya. Kendati demikian, pengemasan tersebut tak
mengurangi kedalaman substansi kedua buku tersebut. Segmentasi pembaca buku ini
memang generasi remaja yang masih duduk di bangku SMP dan SMA. Sehingga tampilan visualnya dibuat menarik
dan bahasanya dikemas ringan dan enak dibaca,” ujar Riri.
Sementara itu, KH. Muktillah menegaskan
bahwa banyak orang-orang islam yang salah kaprah memaknai kata jihad. Baginya,
jihad peperangan adalah ketika umat islam ditantang terlebih dahulu. “Bukan
umat islam yang memulai” tandasnya. Dia melihat peristiwa bom bunuh diri atas
nama agama beberapa waktu lalu, menempatkan umat islam sebagai pemicu kerusuhan
dan kekacauan.
Untuk di Cilegon sendiri, launching dan dua
buku itu menggandeng Keluarga Mahasiswa Cilegon. Kegiatan itu merupakan
rangkaian roadshow Lazuardi Birru dalam mengkampanye kan anti kekerasan. Sebelumnya, buku tersebut juga sudah di sosialisasikan di
3 kota, Malan, Cirebon dan Solo. Selain dibedah dan diluncurkan di 4 kota, 2
buku saku tersebut juga didistribusikan secara luas ke berbagai pesantren,
sekolah-sekolah, dan masyarakat umum. [BieM]