Suatu hari seorang sahabat saya menunjukkan perilaku yang agak
aneh, sambil menunggu pesanan mie ayam datang ia memegang-megang meja sambil
melihat-lihat ke empat sudutnya. Ia menengok ke bawah dan memegang salah satu
kaki meja dan sedikit menggoyangkannya. Penasaran dengan tingkahnya itu saya
segera bertanya, ”Kenapa Bang?”. Dia hanya tersenyum dan bercerita bahwa
sebentar lagi ia akan membuka usaha Bakso dan Jasa Cuci Motor. Kelihatannya
rencananyapun sudah matang, sebuah ruko di dekat perumahan Safira,
Ciracas-Serang sudah dikontraknya. Peralatan, gerobak, karyawan dan lain-lain
sudah disiapkannya. “Wah hebat, diam-diam mau jadi pengusaha nih.”. Sambil
melahap mie ayam dengan sedikit saus sambal, ia menjelaskan bahwa semua itu
bermula dari istrinya yang tergerak untuk segera membuka usaha setelah membaca
buku 7 Keajaiban Rezeki.
Obrolan itu kemudian terus membekas di kepala saya, apalagi
hitung-hitungan biaya yang dia keluarkan relatif kecil, bagaimana buku itu
dapat merubah atau membuka pola pikir istri sahabat saya itu dengan cepat, jasa
Mbah Google pun saya gunakan untuk mencari tahu keberadaan buku itu, ternyata
ada situs yang menyediakan ebooknya untuk didownload secara gratis. Hebatnya
lagi memang si penulis mengijinkan untuk menyebarkan isi buku ini dengan segala
cara. Sambil menunggu download buku itu selesai, saya membaca testimonial para
pembaca yang sudah mempraktekan dan merasakan manfaat dari buku 7 Keajaiban
Rezeki dan saya semakin tertarik untuk mengetahui lebih jauh mengenai buku
setebal 190 halaman itu.

Secara keseluruhan buku ini membahas bagaimana mempercepat
kesuksesan seseorang dengan memperhatikan aspek 7 keajaiban rezeki, dimana
Ippho Santosa sebagai penulis buku tersebut menyebutnya sebagai Sidik Jari
Kemenangan, Sepasang Bidadari, Golongan Kanan, Simpul Perdagangan, Perisai
Langit, Pembeda Abadi, dan Pelangi Ikhtiar. Buku seharga 80 ribuan itu
uraiannya cukup mudah dicerna dan seperti ada jaminan kita bisa segera merealisasikannya.
Terbukti pada apa yang dirasakan oleh istri seorang sahabat saya yang telah
menemukan kekuatannya di dalam buku itu dan membuatnya ingin segera bergerak
secepatnya.
Setelah melahap sendok terakhirnya, sahabat saya itu juga
menegaskan bahwa keinginannya membuka usaha itu dikarenakan buku yang dibacanya
itu ternyata mampu membuka wawasan istrinya bahwa ada cara untuk menguasai
pintu rezeki seperti memahami 19 amal yang melipatgandakan rezeki dan tentu
saja dengan mengasah otak kanan, kreativitas, imajinasi dan menanamkan
kebiasaan-kebiasaan positif sehingga berani mengambil keputusan lebih cepat,
mengubah kelemahan menjadi kekuatan dan diberi kemudahan untuk selalu menemukan
sesuatu yang menghasilkan. Dengan membaca buku ini kita tidak akan sempit dalam
memahami makna sederhana, ikhlas, tawakal dan zuhud. Kita akan terpacu untuk
terus berpacu menikmati indahnya pelangi ikhtiar. Salah satu kuncinya adalah
dengan bersedekah, tidak perlu menunggu ikhlas untuk bersedekah. “Makin banyak
memberi, makin banyak menerima... percaya deh sama aku.” katanya disambung
suara seruputan teh botol dari mulutnya.
Ya Sob, bismillah aja. Saya yakin ada usaha pasti ada jalan,
siapa lagi yang akan merubah nasib kita kalau bukan diri kita sendiri, tidak
ada satu ayatpun dalam agama kita yang menganjurkan untuk miskin. Menjemput
rezeki itu tak hanya berdo’a tapi perlu usaha, maka bertebaranlah dimuka bumi.
Jadi jangan takut kehilangan pekerjaan karena Allah telah menjamin rezeki bagi
seluruh mahluk-Nya, termasuk manusia. ***